Sahabat, bagaimanakah menurutmu tentang drama?
Mungkin ada yang
mengatakan, drama adalah gambaran kehidupan. Lewat pertunjukan yang tak terlalu
lama tersebut, kemudian ditampilkanlah babak-babak jalan hidup manusia. Darinya
kita bisa menangis. Darinya kita bisa tersenyum dan tertawa. Dan darinya pula
lah kita bisa mengambil pelajaran.
Mungkin ada pula yang bilang
drama itu seni yang paling unik. Saat kemudian objek yang ditiru adalah
manusia, yang meniru adalah manusia, dan yang menonton pun manusia. Singkatnya,
dari manusia, oleh manusia, untuk manusia (seperti kata orang-orang yang duduk
di ‘kursi’ saja, bukan?). Dalam praktik membawa peran itu lah, kemudian
terdapat keunikan tersendiri, jarang sama, lebih jarang lagi mendatar, dan
lebih sering diimprovisasi.
Yah, itu kata orang. Bukan kataku.
Bagiku, drama adalah “belajar
berbohong”. Bagaimana kemudian kita berusaha meniru suatu mimic, saat hati kita
berbicara lain. Bagaimana kemudian kita berkata dengan suara yang lantang
tentang sesuatu yang ditolak hati kita (aku cinta kamu! Aku benci kamu!). Lalu
kemudian melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan (baca:
terlarang), namun kita biasakan, atas nama seni (lalu kemana kita bawa kata “dengan
menyebut nama Allah”?).
Terserahlah bagaimana
menurut kalian :)
Yang jelas, aku sedang
sedikit kesal :),
karena aku akan mementaskan sebuah drama di kuliahku. Yah, kalau misalnya kita
boleh memilih naskah sendiri, paling tidak aku bisa memilih kisah tentang
sahabat Nabi. Tapi ternyata sudah ada naskah yang sudah ditentukan. Tentang percintaan
suami istri lagi! Dan aku adalah sang suami! Saat istri dan mantan pacar sang
suami (aku) adalah akhwat. Ah, susah, bukan?
Doakan saja, tiap kata yang
kuucapkan nanti tidak hadir dalam hati dan jasmaniku. Tiap gerak yang kubuat
tetap kutentang dengan sepenuh jiwa. Doakan saja..
Bismillah..
0 komen:
Posting Komentar