Kamis, 25 November 2010

Drama..

Drama oh drama,

Sahabat, bagaimanakah menurutmu tentang drama?
Mungkin ada yang mengatakan, drama adalah gambaran kehidupan. Lewat pertunjukan yang tak terlalu lama tersebut, kemudian ditampilkanlah babak-babak jalan hidup manusia. Darinya kita bisa menangis. Darinya kita bisa tersenyum dan tertawa. Dan darinya pula lah kita bisa mengambil pelajaran.

Mungkin ada pula yang bilang drama itu seni yang paling unik. Saat kemudian objek yang ditiru adalah manusia, yang meniru adalah manusia, dan yang menonton pun manusia. Singkatnya, dari manusia, oleh manusia, untuk manusia (seperti kata orang-orang yang duduk di ‘kursi’ saja, bukan?). Dalam praktik membawa peran itu lah, kemudian terdapat keunikan tersendiri, jarang sama, lebih jarang lagi mendatar, dan lebih sering diimprovisasi.

Yah, itu kata orang. Bukan kataku.

Bagiku, drama adalah “belajar berbohong”. Bagaimana kemudian kita berusaha meniru suatu mimic, saat hati kita berbicara lain. Bagaimana kemudian kita berkata dengan suara yang lantang tentang sesuatu yang ditolak hati kita (aku cinta kamu! Aku benci kamu!). Lalu kemudian melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan (baca: terlarang), namun kita biasakan, atas nama seni (lalu kemana kita bawa kata “dengan menyebut nama Allah”?).

Terserahlah bagaimana menurut kalian :)

Yang jelas, aku sedang sedikit kesal :), karena aku akan mementaskan sebuah drama di kuliahku. Yah, kalau misalnya kita boleh memilih naskah sendiri, paling tidak aku bisa memilih kisah tentang sahabat Nabi. Tapi ternyata sudah ada naskah yang sudah ditentukan. Tentang percintaan suami istri lagi! Dan aku adalah sang suami! Saat istri dan mantan pacar sang suami (aku) adalah akhwat. Ah, susah, bukan?

Doakan saja, tiap kata yang kuucapkan nanti tidak hadir dalam hati dan jasmaniku. Tiap gerak yang kubuat tetap kutentang dengan sepenuh jiwa. Doakan saja..

Bismillah..

0 komen:

Posting Komentar